tag:blogger.com,1999:blog-7298543364126332664.post1680398265740608026..comments2023-03-07T10:31:03.737+07:00Comments on Agama, Hati, dan Ilahi: Damai Hidup Tak Pernah RugiAhmadhttp://www.blogger.com/profile/00194217590434469649noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-7298543364126332664.post-43018748465426913272011-06-21T05:02:16.898+07:002011-06-21T05:02:16.898+07:00(sambungan)
Apapun yang diperintahkan Allah dan a...(sambungan)<br /><br />Apapun yang diperintahkan Allah dan apapun yang dilarang-Nya, melalui Al-Hikmah kita akan ditunjuki bagaimana seharusnya, bukan sekedarnya dalam hal apapun, baik dalam hubungan dengan Allah maupun dengan sesama manusia!<br /><br />Saya ingin menyudahi penjelasan saya dengan gambaran sebagai berikut:<br /><br />Allah Swt adalah Tuhan Yang Maha Pencipta! Atas diri-Nya, Dia Menghendaki kepada umat manusia agar menyembah (beribadah) hanya kepada-Nya! Agar manusia mengerti kehendak-Nya, Allah Swt menurunkan wahyu kepada Rasul-Rasul-Nya melalui perantaraan Malaikat Jibril a.s. untuk disampaikan (dibacakan) kepada umat manusia!<br /><br />Allah Swt mengakhiri penurunan wahyu sampai kepada Junjungan Nabi yang mulia Muhammad Saaw! Al-Qur'an akhirnya diridoi oleh Allah menjadi Kitab Pedoman bagi seluruh umat manusia! Sebelum dibacakan ayat-ayat Allah oleh beliau, manusia belum sepenuhnya memahami apa yang sesungguhnya dikehendaki Allah! Maka, sejak kehadiran beliau menjadi Rasul-Nya, semua umat manusia agar menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya dengan pedoman yang ada di dalam Al-Qur'an dan sabda Nabi-Nya Saaw!<br /><br />Allah Swt mengajak orang-orang yang mengimani-Nya agar menjadi bertakwa! Hanya dengan bertakwa manusia akan memperoleh keberuntungan! Allah Swt akan mengajarkan dan menunjuki jalan orang-orang yang telah menjadi kekasih-Nya sekiranya kaum mukmin mengikuti petunjuk-Nya!<br /><br />Petunjuk Allah akan dianugerahkan kepada siapa yang Dia kehendaki! Siapakah yang dikehendaki Allah sehingga memperoleh petunjuk-Nya agar dapat memahami ayat-ayat Allah yang memiliki keberkahan dan kebijaksanaan Allah? <br /><br />Allah selalu mengajak seluruh umat manusia agar berpikir atau berakal! Allah menghendaki kepada orang-orang berakal (Ulil Albab) agar senantiasa mencintai-Nya dan merenungkan ciptaan-Nya! Akal yang tunduk dan patuh kepada Allah akan selalu merindukan Allah di hatinya dalam setiap keadaan (berdiri, duduk atau berbaring) di waktu pagi, petang, malam (setiap waktu) dan memikirkan ciptaan-Nya sampai dia mengagumi akan kemahabesarannya! <br /><br />Sebagaimana janji-Nya, maka apabila merindukan Allah, niscaya Dia pun rindu kepada hamba-Nya (lihat Q.S. Al-Baqarah : 152)! Sebagai wujud bukti bahwa Allah juga rindu kepada hamba-Nya yang senantiasa merindu, Allah berikan anugerah Al-Hikmah! Dengan Al-Hikmah itulah para perindu memperoleh pengetahuan tentang yang dikehendaki Allah atas dirinya. <br /><br />Begitulah penjelasan saya. Mudah-mudahan dapat menambah pemahaman atas apa yang diarahkan dalam tulisan ini: "Damai Hidup Tak Pernah Rugi" sekiranya kita adalah termasuk orang-orang yang senantiasa berserah diri kepada Allah dengan jalan menjadi Ulil Albab!<br /><br /><br />Salam dari jauh,<br /><br /><br />AhmadAhmadhttps://www.blogger.com/profile/00194217590434469649noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7298543364126332664.post-6264683142783128272011-06-21T04:47:43.501+07:002011-06-21T04:47:43.501+07:00Wa 'alaikum salam Saudaraku!
Perhatian atas a...Wa 'alaikum salam Saudaraku!<br /><br />Perhatian atas apa yang telah saya tulis, tentu saja, adalah suatu masukan (input) yang sangat berharga! Saya sebatas mencoba mengungkap dari ayat-ayat Allah yang sudah pasti kebenarannya!<br /><br />Sebagaimana penjelasan pada tulisan ini, saya menyebutkan bahwa hidup damai akan dapat hadir pada diri seseorang sekiranya dia telah benar-benar berserah diri kepada Allah! Dan ini akan dapat terjadi apabila yang bersangkutan mencintai Allah, bukan mencintai diri sendiri! Akan tetapi, kebanyakan manusia selalu saja mencintai dirinya sendiri.<br /><br />Pemahamannya adalah sekiranya seseorang baru sebatas melaksanakan untuk memenuhi kewajiban semata-mata, maka dia masih belum memahami apa yang sesungguhnya dari yang dilaksanakannya itu!<br />Apabila dia telah melaksanakan solat, maka orang yang seperti itu hanya sebatas menanggalkan kewajiban semata! Perintah Allah sudah dilaksanakan, seolah sudah selesai segala hal yang menjadi kewajibannya di hadapan Allah! <br /><br />Padahal, selain perintah solat, juga disertai untuk menghindar dari yang dilarang-Nya! Apa itu? "Sesungguhnya solat itu dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar!" Saya sependapat dengan anda, bahwa hablum minan naas adalah suatu perintah Allah yang tidak boleh ditinggalkan! Berbuat baik kepada ibu bapak, karib kerabat, anak-anak yatim, tetangga dekat maupun jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba-hamba sahaya merupakan perintah Allah yang tersebut di dalam Al-Qur'an (lihat Q.S. An-Nisa : 36)! <br /><br />Kualitas hubungan kita dengan Allah akan berdampak positif dalam melakukan hubungan dengan antar sesama manusia! Sulit sekali dapat dijumpai pada diri seseorang yang solatnya asal solat dalam menjalin hubungan dengan sesamanya sangat berkualitas (baik)! Adakah dia berbuat baik seperti yang tampak dilihat atau didengar dari pembicaraannya persis sebagaimana hatinya?<br /><br />Saya, misalnya, seorang ahli ibadah, akan tetapi saya juga suka mencaci maki saudara sendiri atau teman, adakah ibadah yang telah saya lakukan sudah dianggap sebagaimana yang dikehendaki Allah? Masih sangat jauh! Solat saya, puasa saya dan ibadah-ibadah yang lainnya sama sekali tidak berdampak positif! <br /><br />Allah sebagai Tuhan Yang Maha Pencipta Mengasihi dan Menyayangi kepada makhluk-Nya adalah mutlak benar! Dengan kasih sayang itulah Allah mengajarkan kepada manusia, yang disampaikan di dalam Al-Qur'an, untuk menjadi manusia yang beriman dan beramal soleh (takwa)!<br /><br />Allah Swt hendak menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi sekiranya dia dapat mengikuti apa yang telah diperintahkan oleh Allah dan menjauhi apa yang dilarang-Nya! Untuk itu, Allah Swt memberi kelebihan kepada umat manusia daripada kebanyakan makhluk yang telah Dia ciptakan, yaitu diberi akal agar dapat berpikir! <br /><br />Dalam hal ini, yang disebut orang-orang berakal (Ulil Albab) adalah orang-orang yang tidak mendahulukan dirinya sendiri, melainkan "orang-orang yang senantiasa merindukan Allah dalam keadaan apapun di setiap waktu, apakah ketika duduk atau berdiri atau berbaring, dan terus menerus memikirkan (merenung untuk mengambil hikmah atas setiap penciptaan makhluk-Nya) serta senantiasa berdo’a kepada Allah agar dibukakan hatinya sehingga memperoleh pemahaman atas kehendak-Nya mengenai rahasia penciptaan seluruh makhluk-Nya supaya dirinya benar-benar dimasukkan sebagai manusia yang diselamatkan oleh Allah dari siksa api neraka!" (silakan simak ayat 190-191 surat Ali Imron sebagaimana sudah saya tukil pada tulisan ini).<br /><br />Hanya dengan cara itu hatinya akan menjadi tenang, dan Allah akan mengajarkan pengetahuan yang mendalam (Al-Hikmah) yang dipancarkan ke dalam jiwanya. Dengan Al-Hikmah (lihat Q.S. Al-Baqarah : 269), dia akan mengetahui apa yang menjadi kehendak Allah atas dirinya, bukan sebaliknya, yaitu mendahulukan keinginannya atas kehendak Allah! (bersambung)Ahmadhttps://www.blogger.com/profile/00194217590434469649noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-7298543364126332664.post-85395068074800797782011-06-20T15:21:41.774+07:002011-06-20T15:21:41.774+07:00Salam, Pak Ahmad
Saya tertarik dengan ungkapan:-
...Salam, Pak Ahmad<br /><br />Saya tertarik dengan ungkapan:-<br />"Hanya saja, kebanyakan kaum mukmin cenderung tidak bergegas untuk segera mengerjakan apa yang telah diperintahkan oleh Allah!"<br /><br />Saya yang jahil ini bertanya Bapak, bila difikirkan dan dikaji sebenarnya apakah yang Allah hendak kita utamakan di dunia ini?<br /><br />Yang membuat saya terfikir dan saya merenung fakta-fakta dibawah:-<br />Semuanya ciptaan Allah ini adalah untuk makhlukNya;<br />Manusia sebagai makhluk yang diberi kelebihan dari kebanyakan makhluk lainnya;<br />Manusia dilantik sebagai Khalifah di dunia;<br />Manusia diberikan akal untuk memikirkan kebesarannya;<br />Manusia akan kembali kepadaNya dan disoalkan kelak apa yang telah dilakukan didunia ini.<br /><br />Jadi bila saya cuba kaitkan dengan ungkapan bahawa kebanyakan kaum mukmin cenderung tidak bergegas untuk segera mengerjakan apa yang telah diperintahkan oleh Allah!Persoalannya adakah yang dimasukkan dengan bergegas menunaikan solat atau membuat kebajikan sesama mahklukNya terlebih dahulu dengan tenang dengan penuh rasa kasih sayang keranaNya. <br /><br />Persoalan ini timbul kerana ramai dikalangan kita yang bersemangat bersolat dengan tergesa-gesa sehinggakan meninggalkan kebajikan lain mengakibatkan berlakunya perasaan tidak puas hati dikalangan tetamu umpamanya. Selain itu adakah solat kita benar-benar tenang tidak memikirkan kerja-kerja kita yang belum selesai. Tidakah solat yang lalai itu dimurkai oleh Allah. Tidakkah dengan rasa gembira keakuan kita yang mengakui kita yang telah bersolat di awal waktu menimbulkan riak kita kepada Allah yang memberi daya dan upaya kepada kita untuk solat.<br /><br />Bagaimana pula perhubungan kita dengan manusia lain kita itu tidakkah terasa gelisah pada tetamu kita yang hadir untuk urusan kerja atau sebagainya di pejabat.<br /><br />Saya berfikir sedemikian kerana saya terasa bahawa apa yang Allah cipta didunia ini adalah dengan kasih sayangNya. Allah adalah yang maha kasih dan sayang kepada semua mahklukNya. Allah jadikan kita khalifah yang berakal adalah untuk berkasih sayang dengan dengan mahklukNya. Allah mahu manusia mengenali Dia yang maha Pengasih dan Penyayang dengan erti kata lain sebagai khalifah dahulukan kasih sayang sebagaimana Rahmat Allah mengatasi murkaNya. Setiap yang terjadi yang ditakdirkan bukannya sia-sia tetapi saya berkeyakinan bahawa yang maha Pengasih dan Penyayang meminta kita berfikir dengan rasa kasih sayang kepadaNya dan kepada makhlukNya sehingga ada yang meriwayatkan yang lebih kurang maksudnya bahawa lawatilah mereka yang sakit kerana Allah sangat dekat dengan mereka yang sakit.<br /><br />Saya yakin satu-satu kebajikan yang dinilai oleh Allah adalah berdasarkan niat dan niat kerana Allah yang maha pemurah dan pengasih adalah kunci untuk memberi kesan kepada manusia untuk melakukan sesuatu kebajikan dengan penuh rasa kasih sayang sehingga lupa kepada balasan dan tidak ini dikatakan satu ikhlasan.<br /><br />Jadi bapak maafkan saya dengan coretan ini kerana rasa hati yang hadir ketika ini memerintahkan saya meluahkannya. maafkan saya bapak ya kerana keterlanjuran saya ini. <br /><br />Minta bapak perjelaskan, adakah rasa hati saya ini telah tersasar. Untuk makluman bapak saya solat lima waktu mengikut ketenangan hati bila terdetik perintah di hati.<br /><br />Daripada Ahmad yang jahil.Anonymousnoreply@blogger.com