Translate This Blog

29.9.10

Allah SWT Pasti Menunjuki Anda

Allah SWT adalah Tuhan yang pasti janji-Nya. Bila hamba-Nya memohon, Dia pasti mengabulkannya. Berdo’a lebih baik daripada berputus asa. Anda pasti akan berada di hadirat-Nya bila berdo’a. Pasti menjadi kata kunci (keyword) bagi janji Allah atas permohonan hamba-Nya. Dia (Allah) pasti menunjuki Anda.

Allah SWT menyatakan di dalam Al-Quran perjanjian kepada mereka yang akan mengikuti perintah-Nya, apabila mereka menginginkannya. Adakah yang mau mengikuti perintah Allah? Allah SWT akan menunjuki jalan yang lurus:

dan pasti Kami tunjukki mereka kepada jalan yang lurus” (QS. An-Nisa:68).

Jumlah yang mengikuti perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya, sesungguhnya sangat sedikit. Padahal, bila mereka mengikuti-Nya, jasad mereka berada di alam keabadian (kubur) dalam keadaan utuh.

“Sesungguhnya Allah mengharamkan bagi bumi memakan jasad para nabi” (al-Hadits).

Rasulullah saw, para nabi, wali-wali-Nya, orang-orang yang takut (takwa), Allah SWT berjanji untuk menyelamatkan jasadnya dari  binatang yang ada di perut bumi. Subahnallah.

Jadi, bila Rasulullah saw adalah seorang nabi Allah yang sangat takut kepada Allah Azza wa Jalla, maka sikap dan kepribadiannya sungguh sangat mulia, maka Allah SWT pun mendudukkannya sebagai insan kamil (manusia sempurna). Untuk menjadi manusia sempurna, Allah SWT mengajak umat Rasulullah saw agar menjadi orang-orang yang bertakwa.

Allah SWT tidak lantas menyamakan kedudukan orang-orang bertakwa sama dengan Rasulullah saw. Allah SWT hanya akan menempatkan mereka yang bertakwa sebagaimana janji-Nya.

“Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah walaupun dia tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia” (QS. Yasin:11).

Salah satu janji Allah itu akan mendudukkan mereka yang bertakwa ke dalam akhlakul karimah. Dengan kemuliaan akhlak itulah, maka Allah SWT memperlakukan hal yang sama sebagai orang-orang yang Allah Azza wa Jalla mengharamkan bumi untuk memakan jasadnya. Insya Allah.

Anda termasuk orang-orang bertakwa bila mengikuti perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya. Bertakwa adalah perbuatan seorang mukmin yeng takut bila dia melanggar dari ketentuan-ketentuan yang sudah digariskan oleh Allah SWT (perintah dan larangan).

Adakah yang menjadikan dirinya sebagai Muslim tapi tidak beriman? Kata Muslim yang sesungguhnya adalah ditujukan kepada mereka yang berserah diri. Tetapi, para ‘ulama (ahli) menjadikannya sebagai bentuk sapaan bagi seorang yang beragama Islam. Oleh karena itu, sekiranya mereka yang beragama Islam menyadari, maka tidak perlu diperintah sekalipun seharusnya mengerti untuk menjadi orang yang berserah diri kepada Allah.

Berserah diri (muslim) sesungguhnya adalah orang-orang bertakwa. Allah SWT memerintahkan orang-orang beriman untuk menjadi orang bertakwa dengan sebenar-benar bertakwa. Kemudian, Allah Azza wa Jalla mengikutkan sesudah itu dengan menyatakan perintah untuk tidak mati kecuali berserah diri (muslim). Allah SWT berfirman,

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan kamu (dalam keadaan) berserah diri (muslim)” (QS. Ali Imron:102).

Adakah yang mengatakan muslim (beragama Islam) itu akan dapat menjadi orang berserah diri? Belum tentu. Kenyataannya banyak orang-orang Islam yang tidak berserah diri; lebih mengutamakan keinginannya daripada mendahulukan kehendak Allah Azza wa Jalla.

Anda adalah tidak berserah diri bila ada keinginan yang tidak dapat dicapai tetapi memaksakan supaya diperjuangkan agar berhasil.

Sudah jelas dari kemungkinan perhitungan Anda, baik materi atau aspek lainnya, tidak mendukung. Tetapi, Anda mengharapkan dengan menyatakan ‘mudah-mudahan saja berhasil. Siapa tahu?’

Anda beradu nasib dengan berbagai peluang yang ada. Bahkan, peluang untuk ditempuh dengan cara tidak halal sekalipun.

‘Pokoknya saya harus berhasil,’ dorongan nafsu Anda dari dalam dada. Seperti, contohnya, Anda sedang memperebutkan jabatan kekuasaan.

Masalahnya adalah apakah Anda tahu bahwa Allah memiliki kehendak? Kehendak Allah tidak sama dengan keinginan Anda. Allah SWT mengajak untuk tidak memperturutkan hawa nafsu.

Sebaliknya, Anda justru menginginkan dengan hawa nafsu. Antara keinginan Anda dengan kehendak Allah SWT berseberangan.

Allah SWT tidak menghukum Anda secara langsung karena berseberangan. Tetapi, Allah Azza wa Jalla akan mengancam Anda dengan siksa yang sangat pedih. Pasti.

Tetapi, bila Anda tidak berseberangan dengan kehendak Allah SWT, berarti usaha yang Anda tempuh, insya Allah, termasuk berserah diri.

Petunjuk Allah SWT pasti diberikan kepada mereka yang mau mengikuti perintah-Nya.

Siapakah mereka?

Mereka adalah dari golongan orang-orang yang beriman.

Mengapa Allah SWT memberi petunjuk kepada mereka?

Supaya mereka menjadi bertakwa.

Mengapa harus bertakwa?

Supaya memperoleh kehidupan di alam keabadian dengan surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya.

Apakah Anda adalah orang-orang yang beriman dan berharap mendapat petunjuk?

Anda akan saya buatkan sebuah doa untuk mengharapkan diberi petunjuk oleh Allah SWT agar, insya Allah, menjadi orang-orang bertakwa.

Saya adalah seperti Anda, bukan siapa-siapa. Saya hanya pernah menjadi orang yang durhaka kemudian bertobat. Allah Azza wa Jalla alhamdulillah memberiku petunjuk.

Sekiranya Anda mau menggunakan doa-ku in, maka mudah-mudahan Allah memerkenankan doa Anda.

Do’a Memohon Petunjuk

Allah…Allah…Allah,
      Tuhan Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui,
      Diri-Mu adalah Allah Penguasa manusia yang berada
             di muka bumi,
      Tak satupun makhluk yang mengalahkan kekuatan-Mu,
      Makhluk manapun pasti tunduk dan kalah dengan
             keperkasaan-Mu,
      Adakah manusia yang dapat menandingi kekuasaan-Mu?
             Pasti tak mungkin ada, mustahil baginya,
      Apakah aku dapat mengabaikan-Mu?
             Padahal Engkau adalah Tuhanku,
             Tak mungkin ya Allah aku menjauh dari diri-Mu,
      Andaikan aku melupakan-Mu, sudah pasti diriku merugi,
      Sungguh Engkau adalah satu-satunya harapanku,
             di kala aku membutuhkan-Mu, aku selalu memohon
                      Kepada-Mu,

Duhai Allah Yang Maha Adil dalam berketetapan,
      diriku hanyalah hamba-Mu yang tak memiliki apa-apa,
             sangat faqir, lemah tak berdaya,
      sekiranya Engkau mengambil nyawaku, akupun tak dapat
             menghalanginya,
      aku hanya mengenal-Mu dari adanya ciptaan-Mu,
             tetapi aku tetap yakin akan diri-Mu, ya Allah,
      Engkau sangat adil lagi bijaksana,
             mana mungkin aku dapat mengenal-Mu jika tidak
                     Engkau beri aku petunjuk?
             tak mungkin ya Allah,

Allah…Allah…Allah,
      Kini, aku menghadap kepada-Mu dengan penuh harap
             akan janji-Mu,
      Bahwa Engkau akan menunjukki kepada jalan-Mu
             yang lurus kepada siapa saja yang senantiasa patuh
                     dan ta’at akan perintah-Mu,
      Tetapi, ya Allah
            diriku ini tak tahu apapun bila tidak Engkau
                     tunjukkan kepada jalan-Mu yang lurus,
            sementara aku adalah hamba yang senantiasa
                     memohon kepada-Mu dengan caraku yang
                             sangat bodoh,
            diriku adalah seorang manusia biasa yang tak pandai
                     bagaimana cara menaati-Mu,
            Hanya saja aku tahu bahwa
                     Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
                     Engkau Maha Mengetahui lagi Maha Mendengar,
                     Engkau adalah Tuhan Yang Mencintai hamba-Nya
                              yang berserah diri,

Duhai Allah Yang Maha Menyayangi hamba-Mu,
            Berilah aku petunjuk-Mu,
                     sekalipun diriku tak berani berjanji kepada-Mu
                             untuk menjadi hamba-Mu yang ta’at,
            Justru dengan petunjuk-Mu aku dapat mengerti bagaimana
                     aku menjadi hamba-Mu yang selalu patuh dan
                             tunduk kepada-Mu ya Allah
            Sekiranya tidak Engkau kabulkan do’aku ini bagaimana aku
                      akan mengikuti perintah-Mu ya karim,
                             aku hanyalah hamba-Mu yang lemah,
                                      lagi tak tahu apa-apa,
                     Adakah selain kepada-Mu aku harus bermohon?
                            Allah, itu mustahil bagiku,
                                      tak pernah ada di hatiku selain
                                              menyebut nama-Mu Yang Mulia

Duhai Allah kabulkanlah do’aku, amin.
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post


EmoticonEmoticon

Post a Comment

NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner