“Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci dan mereka kekal di dalamnya” (al-Baqarah:25).
Anda adalah calon penghuni surga. Allah SWT menjanjikan pemberian adanya kehidupan bahagia di alam keabadian bagi siapapun yang beriman dan beramal soleh. Janji Allah Azza wa Jalla pasti benar. Siapakah yang berani berkata bahwa al-Qur’an itu hanya sihir Muhammad? Itulah orang-orang yang mengingkari kebenaran. Pahala yang dijanjikan Allah SWT bukan tidak pasti. Hanya saja anda masih meragukannya. Mengapa anda ragu? Manusia selalu berada di dalam keragu-raguan. Anda termasuk orang yang meragukan kebenaran bila anda belum bertakwa.
Anda sesungguhnya adalah manusia yang masih dibayang-bayangi rasa was-was di dalam dada. Was-was adalah bisikan setan. Cara setan menggoda manusia memang sangat kuat. Langkahnya begitu kuat mengejar anda untuk mengalahkannya. Bagaimana anda akan menyikapinya bila tanpa pertolongan Allah Azza wa Jalla? Saya adalah salah seorang yang sering mendengarkan bagaimana setan membisikkan di dada, asal anda ketahui. Alhamdulillah, Allah Azza wa Jalla senantiasa melindungi saya. Setiap saya akan menjalankan solat atau dalam keadaan apapun senantiasa memohon perlindungan kepada Allah. Anda silakan baca ayat 107 surat al-Baqarah, bahwa Allah lah yang melindungi dan menolong siapapun apabila ada yang memohonnya, “Tiadakah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan Allah? Dan tiada bagimu selain Allah seorang pelindung maupun seorang penolong”
Asal-usul adanya alam keabadian pasti bukan tidak ada yang mengetahui. Akan tetapi, kebanyakan manusia tidak pernah belajar untuk meyakininya. Salah satu yang sangat mempengaruhi alam-alam adalah perasaan yang sangat mengacaukan manusia dari perhatiannya kepada kebenaran Allah Azza wa Jalla. Alam-alam adalah suatu tempat keberadaan bagi setiap makhluk Allah (manusia dan jin), misalnya, di alam dunia, dan tempat-tempat lain yang tak dapat dijangkau oleh pengetahuan manusia bila tidak diberi petunjuk. Keberadaan mereka selalu dikacaukan oleh cara setan mengganggunya. Kelihaiannya, karena dia termasuk wali Allah yang akhirnya membangkang perintah Allah tidak mau sujud di hadapan Adam as., luar biasa. Pasti siapapun yang jika tidak ditolong oleh Allah selalu dijebaknya. Bagi mereka yang suka solat sekalipun, setan tetap mengganggunya. Masya Allah. Allah SWT tidak pernah membiarkan setan mengganggu mereka yang memohon perlindungan kepada-Nya. Allah Azza wa Jalla akan mengusir setan dari dirinya. Allah SWT akan melindungi dari bisikan (gangguan) setan, “Dan jika syaitan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (Fushshilat:36).
Anda pasti lebih mengerti daripada saya. Hanya saja, anda belum mengetahui bagaimana cara anda memohon perlindungan kepada Allah Azza wa Jalla sampai benar-benar dapat mendengar jawaban-Nya. Subhanallah, saya bukan bermaksud menunjukkan kesombongan, akan tetapi bahwa keyakinan yang sangat kuat dapat mengantarkan saya pada tingkat diperkenankan oleh-Nya mendengar langsung jawaban. Atas perkenan-Nya saja saya dapat mengetahui. Anda boleh saja meragukan pernyataan saya, karena saya mengetahui bahwa keraguan itu datangnya dari setan.
Bila anda meragukan apapun yang berasal dari dalam hati, maka anda akan menemukan kesulitan meyakini kebenaran yang disampaikan di dalam al-Qur’an. Allah SWT berfirman, “Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar” (al-Baqarah:23). La ilaha illa Allah – tiada Tuhan kecuali Allah yang patut disembah oleh segenap makhluk-Nya.
Sekiranya ada manusia yang tidak lagi mau mendengarkan perkataan dari orang-orang yang sudah diberi petunjuk, maka dia selalu terombang ambing di dalam kesesatan. Allah Azza wa Jalla senantiasa memberi petunjuk kepada siapa saja yang dikehendaki. Patutkah anda menantang Allah Azza wa Jalla? Saya berlindung kepada Allah Yang Maha Perkasa dari perbuatan seperti itu (naudzu billahi min dzalik). Apabila anda termasuk orang yang diberi petunjuk, maka saya pun tak akan mengabaikan pernyataan anda. Anda, saya, sesungguhnya adalah manusia-manusia yang memiliki kesempatan mendapatkan petunjuk dari Allah Azza wa Jalla. Artinya, bahwa saya dan anda adalah termasuk yang dapat dikehendaki oleh Allah Azza wa Jalla. Apakah anda meragukan pernyataan saya?
Allah SWT berjanji kepada anda dan saya akan kehidupan abadi yang bahagia apabila mau mengikuti perintah-Nya. Ini bahasa al-Qur’an yang sudah tidak ada keraguan sedikitpun. Anda dan saya, insya Allah, menjadi orang-orang diselamatkan bila sudah mengimani apapun yang difirmankan oleh Allah di dalam al-Qur’an. Namun, pertanyaan selanjutnya, adalah adakah keyakinan (keimanan) itu tertanam di dalam hati anda? Sulit bagi siapapun bila hanya sebatas melihat, mendengarkan tetapi tidak diyakini di dalam hati. Sekiranya anda hanya membaca kalimat-kalimat Allah SWT di dalam al-Qur’an tanpa meyakini kebenaran dari perkataan (firman)-Nya, maka anda pasti hanya memperoleh pahala dari membaca ayat-ayat-Nya saja. Pahala yang paling utama adalah mengakui kebenaran-Nya sampai dijalankan sebagaimana yang diajarkan di dalam firman-Nya. Apabila dikatakan di dalam al-Qur’an, apa yang akan anda sikapi, sebagaimana firman Allah berikut, “Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya” (al-Baqarah:257).
Andaikan anda berada di dalam petunjuk Allah SWT, maka anda pasti menyatakan setuju dengan yakin bahwa memang benar demikian. Selanjutnya, dengan keyakinan seperti itu, apakah anda akan menjalankan petunjuk? Artinya apakah anda akan memohon perlindungan kepada Allah Azza wa Jalla atau kepada selain-Nya? Bingung? Dalam pikiran anda, bagaimana kalau saya meminta perlindungan kepada manusia, misalnya, atasan anda? Allah SWT adalah Tuhan Yang Menguasai seluruh makhluk-Nya. Maka, apabila anda memohon kepada Allah SWT di dalam do’a anda, kemudian dalam lingkungan pekerjaan anda meminta pertolongan kepada sesama manusia, sesungguhnya karena Allah SWT telah menundukkan kepada anda manusia (atasan) itu, tetapi anda tidak menyadarinya. Apakah anda yakin? Bila masih ragu, berarti anda dikuasai oleh setan. Bila dalam kondisi seperti itu, bermohonlah perlindungan kepada Allah Azza wa Jalla, pasti anda akan dilindungi dari bisikan (gangguan) setan yang menghembuskan kejahatannya di dada anda. Bacalah surat an-Nas 3 kali, insya Allah, setan akan keluar dari dada anda. Masih ragu? Naudzu billahi min dzalik. Anda benar-benar menjadi teman setan.
Saya memohon kepada Allah Azza wa Jalla semoga anda tidak termasuk dari manusia yang dikuasai setan sehingga menjadi sahabatnya. “Duhai Allah, betapa mulia-Nya diri-Mu. Bukakan mati hati orang-orang yang merasa yakin akan kebenaran firman-Mu. Dari sisi-Mu segala kebenaran dapat dibuktikan bagi siapapun yang meragukannya. Andaikan mereka tetap saja ragu, maka sesungguhnya hanya kepada Engkau saja aku berlindung. Andai saja orang-orang mengetahui bahwa Engkau Maha Bijaksana, maka tak satu pun orang meragukan akan kebenaran-Mu. Dengan kebijaksanaan-Mu, siapapun akan menyesali perbuatannya bila Engkau singkapkan kehebatan adanya bukti nyata dari-Mu. Adakah mereka yang mengimani-Mu lalu tidak lagi beriman? Naudzu billahi min dzalik.”
Allah Azza wa Jalla akan membukakan pintu surga bagi mereka yang mengimani kebenaran-Nya, lalu merekapun menjalankan perintah dan larangan-Nya, sebagaimana petunjuk yang dijelaskan di dalam al-Qur’an. Semoga anda sampai akhir pembicaraan saya ini tidak ada lagi keraguan. Sujud syukur kepada Allah bila anda menerima keyakinan akan kebenaran Allah SWT.
EmoticonEmoticon