Al-Qur'an yang mulia (Al-Karim) terlahir sebagai Kitab Pegangan kaum mukmin dalam menjalani kehidupan di alam dunia (yang fana). Ia disediakan oleh Allah untuk dibaca dan dipelajari agar mengetahui dan memahami apa yang sesungguhnya dikehendaki oleh Allah atas diri kaum mukmin. Al-Qur'an yang mulia bukan disediakan untuk diabaikan dan tidak diperhatikan.
Sekiranya Al-Qur'an tiada, maka mustahil kaum mukmin dapat mengetahui dan memahami untuk apa dan bagaimana manusia hidup di dunia yang penuh ketidakjelasan arah dan tujuannya. Bersyukurlah Allah Yang Maha Pencipta menunjukinya dengan Al-Qur'an. Rasulullah saw dihadirkan oleh Allah bersama dengan Al-Qur'an. Dari mulut mulia beliau lah perkataan (firman) Allah dapat dicatat dan diperbanyak.
Islam telah dipilih oleh Allah sebagai agama-Nya! Maka, bagi siapa pun kaum muslim tidak dapat menghindar dari Al-Qur'an yang penuh keberkahan dan Al-Hikmah. Jika telah berikrar menjadi muslim, maka segala ketentuan yang telah diterangkan di dalam Al-Qur'an Al-Karim tak perlu diragukan. "Itulah Al-Qur'an (Al-Kitab) yang tidak ada sedikit pun keraguan di dalamnya, sebagai petunjuk bagi orang-orang bertakwa" (QS. Al-Baqarah: 2).
Salah satu ciri orang bertakwa adalah tidak adanya keraguan terhadap firman Allah. Tiadanya keraguan berarti lahirnya keyakinan di dalam jiwanya. Keyakinan (iman yang sebenar-benar beriman) tidak cukup hanya percaya (adanya pengakuan), melainkan diamalkan sebagaimana yang ada di dalam Al-Qur'an atas seluruh perintah dan larangan Allah.
Adakah di era informasi sekarang ini kaum mukmin memberi perhatian penuh terhadap apa yang dikandung di dalam Al-Qur'an? Memberi perhatian berdampak positif terhadap hati kaum mukmin. Sulit memperoleh nilai kemanfaatan (keberkahan dari Al-Qur'an) jika hilangnya perhatian kaum mukmin terhadap Al-Qur'an.
Memberi perhatian tidak sekedar membaca secara harfiah, melainkan menjangkau arti dan isi pesan Al-Qur'an. Nilai keutamaannya terletak pada isi pesan yang ditujukan agar dapat diyakini dan diamalkan. Membaca saja tanpa pengamalan isi pesannya, maka pahalanya baru diperoleh satu bagian saja. Al-Qur'an dibaca dan diamalkan akan beroleh nilai yang mencakup keberkahan dan Al-Hikmah (pemahaman yang mendalam) atas diri kaum mukmin.
Ada-Nya di dalam setiap huruf, kata, kata-kata dan kalimat di dalam Al-Qur'an. "Ada-Nya" bermakna bahwa Allah Swt menjaga dan melindungi Al-Qur'an dalam kedudukan Allah sebagai Dia Yang Maha Melihat dan Maha Mengetahui seluruh perkataan-Nya. Maka, bagi kaum mukmin yang membaca dan mengamalkan Al-Qur'an akan terjaga dari keburukan-keburukan yang dilancarkan iblis laknatullah 'alaih terhadap orang-orang yang beriman.
Sudahkah Anda merasa aman dari keburukan-keburukan sang iblis yang telah ditetapkan oleh Allah sebagai "musuh yang nyata" bagi kaum mukmin? Inilah yang menjadi problem kehidupan kaum mukmin yang hadir pada zaman yang telah menunjukkan akan hadirnya kelemahan-kelamahan nilai-nilai keimanan karena tereliminasinya keteguhan jiwa dalam menyandarkan kepada keluasan ilmu Allah.
EmoticonEmoticon