Translate This Blog

4.5.11

Ilusi Sangat Menyesatkan Umat Manusia

Ilusi sangat menyesatkan umat manusia



Ilusi sangat menyesatkan umat manusia. Begitu banyak stasiun tv dan media sosial yang menyiarkan acara ilusi. Diselipkan atraksi 'kebolehan' sang ilusionis tentang hal-hal yang tidak terjangkau oleh akal pikiran. Saya juga sering melihat acara tersebut di berbagai stasiun tv dan media sosial. Aneh tapi nyata. Sekilas orang terbuai oleh ketakjuban sang ilusionis. Dengan 'kemampuannya’ itu, setiap orang yang menyaksikannya telah dibuat seolah benar adanya. Luar biasa.

Adakah orang yang beriman tidak terkesima dibuatnya? Saya rasa hampir semua orang terjerat oleh 'kebolehannya’ tersebut. Sering diperlihatkan, misalnya, adanya sesuatu benda dimasukkan ke dalam botol tertutup dari sisi luar botol tersebut, tidak melalui lubang masuknya. Penglihatan (mata) tertuju kepada benda tersebut, contohnya koin, seperti betul-betul masuk ke dalam botol tersebut. Saya melihatnya dengan 'mata telanjang' tampak masuk koin tersebut. Sebetulnya, benda (koin) tersebut tidak ada di dalam botol tersebut. Anda boleh jadi bertanya: 'Lalu 'apa' yang terlihat seperti koin tersebut?'

Ia sesungguhnya adalah suatu zat yang menyerupakan seperti koin. Seakan-akan benda (koin), padahal ilusi atau tipuan. Hanya jin yang diberi (diizinkan) kemampuan untuk itu. Jin ini (yang dapat menyerupakan) berubah wujud sebagaimana serupaannya. Ia mirip bunglon. Pesulap (ilusionis) dengan kecepatan tangannya seolah-olah mampu mengubah berbagai bentuk. Sulit untuk dipercaya hanya sebuah permainan biasa. Di dalam kecepatan tangan, ada ‘tipuan’ yang digunakan dengan bantuan jin. Sim Salabim Aba Kadabra. Hup. Ini adalah kata-kata tipuan iblis.

Selain itu, ada juga yang tidak menyebut kata-kata tersebut. Tetapi, dia menyebutkan, ‘Sempurna’, di akhir kegiatan ilusinya. Ilusionis banyak caranya: seolah-olah hasil kemampuan berpikir. Otaknya dikedepankan, bahwa semua itu karena kemampuan otaknya. Begitupun, ada yang berpose seolah terkena sesuatu, padahal tidak. Digilas oleh mobil atau benda besar lainnya. Padahal, dia mengelabui dengan ‘kekuatan’ jin ‘ifrit.

Belakangan para ilusionis mengklaim bahwa itu adalah trik semata yang dapat disetting untuk memanipulasi. 

Apa pun yang menjadi klaim mereka, sesungguhnya cara-cara setan memanipulasi telah menguasai jiwanya agar terkesan sebagai orang yang paling hebat.

Itu hanya untuk sekedar hiburan. Tetapi, mereka lupa bahwa permainannya telah dijadikan untuk menghasilkan kekayaan. Setan sungguh-sungguh telah nyata mengajak umat manusia untuk mengikuti kebenaran persangkaannya.

Sekiranya umat Muslim hendak bertadabur kepada ayat-ayat Allah, maka sepatutnya mengimani Al-Quran dengan sungguh-sungguh. Allah telah banyak menerangkan cara iblis dari golongan jin kafir kepada umat manusia.

Dikisahkan di dalam Al-Qur’an kesanggupan ‘ifrit untuk mengangkut singgasana Ratu Balqis.

“Berkata `ifrit (yang cerdik) dari golongan jin: "Aku akan datang kepadamu dengan membawa singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu; sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya" (Q.S. An-Naml : 39).

Demikian juga kisah di dalam Al-Qur'an tentang tipu daya para tukang sihir di zaman Fir'aun berkuasa. Nabi Musa a.s. dihadapkan dengan tukang sihir yang telah mengubah tali dan tongkat seolah terlihat ular-ular yang merayap. Allah Swt berfirman:

"Berkata Musa: "Silakan kamu sekalian melemparkan". Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat, lantaran sihir mereka" (Q.S. Thaaha : 66).

Nabi Musa a.s. merasa takut di dalam hatinya,

“Maka Musa merasa takut dalam hatinya” (Q.S. Thahaa : 67).

Akan tetapi Allah Swt berfirman kepadanya:

“Kami berkata: "Janganlah kamu takut, sesungguhnya kamulah yang paling unggul (menang)“ (Q.S. Thahaa : 68).

"Dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka perbuat. Sesungguhnya apa yang mereka perbuat itu adalah tipu daya tukang sihir (belaka). Dan tidak akan menang tukang sihir itu, dari mana saja ia datang" (Q.S. Thaaha : 69).

Allah Swt sudah memperlihatkan tipu daya iblis kepada umat manusia, tetapi kebanyakan mereka tidak menyadarinya. Anda, sekiranya tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, maka sikap Anda terhadap perbuatan para ilusionis akan mengedepankan 'kebolehan' daripada sebatas permainan setan untuk melemahkan iman seseorang. 'Kebisaan' seseorang tidak akan dapat berlaku sekiranya Allah Swt tidak memberinya izin untuk dapat berbuat seperti itu.

Itu adalah pekerjaan iblis laknatullah 'alaih, tetapi dengan seizin-Nya, ia dengan mudah menipu daya anak cucu Adam a.s. Allah Swt memberinya (setan) izin hingga menjerumuskan anak cucu Adam a.s. mengikutinya. Allah Swt dengan sangat tegas mengatakan di dalam Al-Qur'an:

"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudarat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudarat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barang siapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui" (Q.S. Al-Baqarah : 102).

Dahulu hukuman kepada orang-orang yang berbuat sihir dijadikan panas di dadanya seolah ada api yang membakarnya. Adanya hukuman semacam itu bukan berarti sudah selesai tanpa dimintai pertanggungjawaban kelak di Yaumil Akhir. Mereka (para ahli sihir atau ilusionis) yang hadir pada abad ini menggunakan media massa (stasiun tv) dan media sosial menjadi sarana yang dapat menjangkau secara cepat dan meluas ke seluruh penjuru negeri. 'Kekuatan' mereka diperkuat oleh para pengelola media elektronik tersebut dengan menunjukkan 'ajarannya' kepada setiap penonton yang secara langsung maupun di rumah sehingga diajak agar tunduk kepada 'kebolehannya' tersebut. Naudzu billahi min dzalik.

Sesungguhnya iblis hanya dapat berbuat dusta apabila diikuti oleh setiap orang yang sangat lemah imannya. Derita iblis atas kutukan Allah lah yang menjadikannya dia (iblis) berupaya menipu daya umat manusia (anak keturunan Adam a.s.) tanpa kecuali. Akan tetapi, dia (iblis) tak sanggup mendustai orang-orang yang prinsip hidupnya senantiasa takut dan tunduk kepada Allah Azza wa Jalla. Iblis berkata di hadapan Allah Swt tentang tekad dirinya terhadap keturunan Adam a.s.

“Iblis menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,” (Q.S. Al-A’raaf : 16).

Ditegaskan oleh iblis, bahwa dirinya akan mengadakan serangan kepada umat manusia dari berbagai arah:

“kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)” (Q.S. Al-A’raaf : 17).

Allah pun mempersilakan iblis mengandalkan dengan kekuatan pasukan berkuda, berserikat pada harta dan anak-anak umat manusia serta pemberian janji:

“Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka” (Q.S. Al-Israa’ : 64).

Hanya saja, iblis berkata kepada Allah:

“Dia (iblis) berkata: "Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebahagian kecil" (Q.S. Al-Israa’ : 62).

Allah Azza wa Jalla tidak serta merta membiarkan iblis berbuat merajalela sesuai keinginannya. Allah memberi tangguh kepada mereka sampai Hari Kiamat untuk menyesatkan anak keturunan Adam a.s. Dengan kekuasaan-Nya, Allah Swt juga melindungi orang-orang yang beriman dan bertakwa kepada-Nya. Dengan begitu (iblis meminta masa tangguh sampai Hari Kiamat kepada Allah), Allah dapat membedakan umat manusia yang yakin dan yang masih ragu adanya Hari Kemudian. Sesungguhnya iblis tidak memiliki kekuasaan apa pun di dalam kekuasaan Allah sekiranya tidak diberinya izin.

“Dan tidak adalah kekuasaan iblis terhadap mereka, melainkan hanyalah agar Kami dapat membedakan siapa yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat dari siapa yang ragu-ragu tentang itu. Dan Tuhanmu Maha Memelihara segala sesuatu” (Q.S. Saba’ : 21).

Iblis selalu pandai menipu daya umat manusia, bahwa dirinya telah mendapatkan ‘restu’ dari Allah memiliki ‘kekuatan’. Maka, dengan caranya seperti itu, iblis pun mampu menunjukkan persangkaan atas dirinya sebagai benar adanya. Bagi yang tidak beriman, manusia akan dengan mudah mengikutinya.

“Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebahagian orang-orang yang beriman” (Q.S. Saba’ : 20).


Sihir dan Serumpunnya Sesat Lagi Terkutuk



Sudah sangat jelas bahwa sihir itu sangat menyesatkan, juga termasuk perbuatan terkutuk, bagi umat manusia. Permainan ‘iblis’ ini sama sekali tidak bermanfaat, bahkan sangat mudharat. Iblis menjadikannya (sihir) untuk menjerat umat manusia mengikuti ajakannya (berserikat) sehingga jauh dari kebenaran Allah.

Selama ini, banyak di kalangan kaum Muslim, saya tidak membicarakan orang-orang kafir (non Muslim), terjebak oleh ‘kehebatan’ rayuan iblis. Segala yang tidak mampu diperbuat oleh manusia dengan akalnya dipertontonkan dengan tegas menyingkirkan kebenaran. Anehnya, mereka bangga dapat berbuat (sihir) seperti itu. Padahal, ayat-ayat Allah sudah sangat tegas menjelaskan ‘tipu daya’ itu dapat menjadikan mudharat (rusak imannya) bagi dirinya, bahkan untuk orang lain yang mengimaninya juga.

Allah Swt adalah Tuhan Yang Maha Pencipta, maka Dia sangat Mengetahui apa pun yang diperbuat oleh makhluk-Nya. Sihir adalah ajaran malaikat Harut dan Marut yang tidak diberikan kepada iblis, selain dia (iblis) mengingkarinya (janjinya kepada kedua malaikat Allah tersebut) untuk tidak berbuat kafir atau ingkar yang mendatangkan kemudharatan bagi umat manusia.

Saya sangat menyayangkan kepada kaum Muslim yang ‘asyik’ bermain dengan sihirnya. Padahal, dia diajak iblis agar menjadi pengikutnya. Keadaan saat ini banyak para ahli sihir (ilusionis) yang menggunakannya untuk kebutuhan (bisnis) demi materi (kekayaan) di dunia. Akan tetapi, Dia (Allah) sangat menerima (gembira) atas perbuatan manusia yang menjalankan bisnis (usaha)-nya dengan melandaskan kepada ketakwaan ketimbang dengan cara-cara setan. Perbuatannya (kaum bertakwa) lebih bermanfaat dengan menggunakan manajemen Islami, bukan berdusta asal untung.

Apabila ada seseorang yang berbisnis dengan dusta, sesungguhnya sama saja dengan orang-orang yang telah mengikuti ajakan iblis (sihir dan serumpunnya dengan itu). Sesungguhnya Allah Swt tidak meridoi apapun bentuknya (bisnis) bila tidak sebagaimana yang sudah ditetapkan di dalam Al-Quran atau hadits Nabi-Nya Saw (syari’ah). Kejujuran, sebagaimana diperlihatkan oleh Baginda Nabiuna Muhammad Saw yang mulia dan agung dalam sikap, tutur kata dan perbuatannya, adalah simbol keutamaan kaum bertakwa dalam bermu’amalah di dunia.

NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post

1 komentar:

avatar

Assalamualaikum..

Benar demikian adanya, Pak Ahmad.
Tipu daya juga banyak dilakukan oleh kaum kafirin utk berbagai kepentingan: ingin berkuasa / menguasai, ingin memenuhi nafsunya akan kekayaan n merengkuh keindahan dunia dgn kemajuan cara berpikirnya atau sekedar utk mencari kepuasan / menghibur diri.. tayangan tv mampu memberikan informasi yg menguatkan iman ataupun melemahkan iman. Prihatin thd diri, keluarga maupun saudara2 kita yg mungkin masih lemah iman n awam dalam memahami agama n memberikan respon negatif thd tayangan yg diterimanya.. Kedekatan dgn Illahi sungguh akan mampu memilah dan memilih serta menyaring setiap informasi yg diterima. Doa kepada Allah agar kita dilindungi dari tipu daya syetan dan kebohongan2 yg nyata melalui kaum kafirin. Sungguh doa adalah kekuatan bagi kaum muslimin. Semoga kita semua diberi kesabaran dan diberi kekuatan utk menghadapinya. Syahid telah berjatuhan namun ruh-nya tetap hidup... Akhir zaman telah datang, janji Allah adalah pasti.

Eddy


EmoticonEmoticon

Post a Comment

NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner